BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekarang
ini tempat-tempat umum banyak dijumpai remaja yamg asyik merokok bersama
kawan-kawanya. Tempat-tempat umum tersebut diantaranya, terminal, pasar, dan
pinggir-pinggir jalan. Setelah itu, di media elektronik maupun media massa
seperti televisi dan koran telah banyak diberitakan. Mulai dari banyaknya
remaja merokok, tempat-tempat biasa mereka merokok, bahaya merokok pada usia
remaja, dan sanksi yang di berikan kepada mereka. Tak kecuali di buku-buku ilmu
pengtahuan dijelaskan remaja-remaja sekarang ini sudah banyak yang mengkonsumsi
rokok. Bahkan dengan sendiripun mereka berani merokok dengan leluasa karena
mungkin orang tua sedang tidak di rumah, depresi gara-gara bertengkar dengan
orang tua, teman atau pacar.
Sebenarnya
telah banyak dijelaskan bahaya merokok bagi kesehatan, seperti papan-papan
iklan, televisi, poster, dan spanduk yang semua membahas bahaya merokok. Jika
kita membaca buku ilmu pengetahuan tentang rokok, kita juga akan menemukan
bab-bab yang menjelaskan bahaya merokok. Tak lepas dari peranannya, orang tua
pun pasti memberi tahu tentang bahaya merokok bagi kesehatan apalagi pada usia
remaja. Padahal bungkus rokok itu sendiri juga telah tertulis bahaya yang
ditimbulkan akibat merokok. Oleh karena itu, merokok harus dicegah.
Beberapa
orang juga ikut berperan dalam mencegah merokok. Orang-orang yang berperan
tersebut sebagian terbesar dari orang-orang terdekat. Misalnya, orsng tua dan
guru. Di tempat-tempat umum, seperti di hotel, halte, kereta eksekutif, ruangan
ber-AC, ruang rapat, rumah sakit, POM bensin, dan di dalam kendaraan kita
jumpai tulisan “No Smoking”, yang maksudnya dilarang merokok. Bahksn pemerintah
pun ikut serta membuat larangan merokok.
1.2
Rumusan Masalah
Kebanyakan
usia remaja 12 sampai 18 tahun, biasa senang mencoba hal-hal yang dianggap baru
dan ingin melakukan sesuatu apa yang menurut mereka memantang, seperti merokok.
Seringkali remaja di usia sekolah berbaur dengan perokok dewasa. Seperti orang
tua atau saudara tertua di rumah. Khususnyaseorang ayah yang memiliki kebiasaan
merokok. Dan seringkali ayah lalai menyimpan kembali rokok-rokok yang masih
utuh, bahkan setelah selesai merokok terkadang ayah tidak mematikan puntung
rokok, tetapi hanya di letakkan begitu saja di atas meja. Sehingga remaja
tersebut timbul rasa ingin tahu, selanjutnya mencoba-coba merokok. Setelah
mereka mencoba merokok, mereka merasa ada kenikmatan yang membuat mereka ingin
terus mencoba atau bisa di katakan kecanduan. Bagaimana upaya pencegahan
merokok pada usia remaja?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar